Sejarah Perkembangan Filsafat dari Zaman Yunani Kuno Hingga Masa Kini (2024)

Dalam istilah bahasa Inggris, philosophy, yang berartifilsafat, juga berasal dari kata Yunani yaitu “philosophia” yang lazimditerjemahkan ke dalam bahasa tersebut sebagai cinta kearifan. Menurutpengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu, filsafat berarti cintakearifan.

Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengertisemesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukupdijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafatsangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau olehpikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asalmula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakantujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafatadalah ratio yang bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.

Karena filsafat bukanlah suatu disiplin ilmu makasesuai dengan definisinya, sejarah dan perkembangan filsafat tidak akan pernahhabis untuk dibahas. Dalam perkembangannya filsafat berkembang melalui beberapazaman yaitu diawali dari Zaman Yunani Kuno, Zaman kegelapan (Abad 12-13 M),Zaman Pencerahan (14-15 M), Zaman awal Modern dan Modern (Abad 16-18 M), danZaman Pos Modern (Abad 18-19) hingga saat ini. Dalam karya ilmiah ini akandibahas mengenai sejarah dan perkembangan filsafat dari Zaman Yunani Kunohingga saat ini.

1.Zaman Yunani Kuno

Periode filsafat Yunani merupakan periode terpentingdalam sejarah peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat ituterjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangatmengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam. Pada saat itu, gempa bumibukanlah suatu fenomena biasa melainkan suatu fenomena di mana Dewa Bumi yang sedangmenggoyangkan kepalanya.

Pada periodeini muncullah filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alam yaitu Thales (624-546 SM). Pada masa itu, Iamengatakan bahwa asal alam adalah air karena unsur terpenting bagi setiapmakhluk hidup adalah air. Air dapat berubah menjadi gas seperti uap dan bendapadat seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air. Sedangkan Heraklitosberpendapat bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi. Iamempercayai bahwa arche (asas yangpertama dari alam semesta) adalah api. Api dianggapnya sebagai lambangperubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada danmengubah sesuatu tersebut menjadi abu atau asap. Sehingga Heracllitosmenyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini adalah bukan bahannya,melainkan aktor dan penyebabnya, yaitu api. Api adalah unsur yang paling asasidalam alam karena api dapat mengeraskan adonan roti dan di sisi lain dapatmelunakkan es. Artinya, api adalah aktor pengubah dalam alam ini, sehingga apipantas dianggap sebagai simbol perubahan itu sendiri.

SelainHeracl*tos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakanahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada. Menurutpendapat Permenides apa ang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak danperubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak adaadalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkanhanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan. Dengan demikian,yang ada itu satu, umum, tetap, dan tidak dapat di bagi-bagi karena membagiyang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang ada, dan itu tidakmungkin.

Zaman keemasanatau puncak dari filsafat Yunani Kuno atau Klasik, dicapai pada masa Sokrates(± 470 – 400 SM), Plato (428-348 SM) dan Aristoteles (384-322 SM).Sokrates merupakan anak dari seorangpemahat Sophroniscos, ibunya bernama Phairmarete yang bekerja sebagai seorangbidan. Istrinya bernama Xantipe yang terkenal galak dan keras.

Socrates adalahseorang guru. Setiap kali socrates mengajarkan pengetahuannya, Socrates tidakpernah memungut bayaran kepada murid-muridnya. Oleh karena itulah, kaum sofismenuduh dirinya memberikan ajaran baru yang merusak moral dan menentangkepercayaan negara kepada para pemuda. Kemudian ia ditangkap dan dihukum matidengan minum racun pada umur 70 tahun yakni pada tahun 399 SM. Pemikiranfilsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu denganmenghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapatdipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yangdihasilkan.

Plato lahir diAthena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates,Pythagoras, Heracleitos, dan elia. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya,ia mencoba menyelesaikan permasalahanlama yakni mana yang benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yangtetap (Parmenidas). Pengetahuan yang diperoleh lewat indera disebutnya sebagaipengetahuan indera dan pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebutnya sebagaipengetahuan akal. Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalamdua dunia yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap dan dunia ide yangbersifat tetap. Dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas adalah dunia ide.

Menurut Platoada beberapa masalah bagi manusia yang tidak pantas jika manusia tidakmengetahuinya, masalah tersebut adalah:

a. Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.

b. Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuatmanusia.

c.Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negatif, tidakada ayat, tidak ada anak dan lain-laian.

d. Tuhanlah yang menjadikan alam ini dari tidak mempunyaiperaturan menjadi mempunyai peraturan.

Sebagai puncakpemikiran filsafatnya adalah pemikiran tentang negara, yang tertera dalampolites dan Nomoi. Konsepnya mengenai etika sama seperti Socrates yakni tujuanhidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well being). MenurutPlato di dalam negara yang ideal terdapat tiga golongan, antara lain:

a. Golongan yang tertinggi (para penjaga dan parafilsuf).

b. Golongan pembantu (prajurit yang bertugas untukmenjaga keamanan negara).

c.Golongan rakyat biasa (petani, pedagang, dantukang).

Plato mengemukakanbahwa tugas seorang negarawan adalah mencipta keselarasan semua keahlian dalamnegara (polis) sehingga mewujudkan keseluruhan yang harmonis. Apabila suatunegara telah mempunyai undang-undang dasar maka bentuk pemerintahan yang tepatadalah monarki. sem*ntara itu, apabila suatu negara belum mempunyaiundang-undang dasar, bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah demokrasi.

Filsafat Platodikenal sebagai idealisme dalam hal ajarannya bahwa kenyataan itu tidak lainadalah proyeksi atau bayang-bayang/ bayangan dari suatu dunia “ide” yang abadibelaka dan oleh karena itu yang ada nyata adalah “ide” itu sendiri. Karya-Karyalainnya dari Plato sangat dalam dan luas meliputi logika, epistemologi,antropologi (metafisika), teologi, etika, estetika, politik, ontologi danfilsafat alam.

Sedangkan Aristoteles sebagai murid Plato, dalambanyak hal sering tidak setuju/berlawanan dengan apa yang diperoleh darigurunya (Plato). Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM.Bagi Aristoteles “ide” bukanlah terletak dalam dunia “abadi” sebagaimana yangdikemukakan oleh Plato, tetapi justru terletak pada kenyataan atau benda-bendaitu sendiri. Setiap benda mempunyai dua unsur yang tidak dapat dipisahkan,yaitu materi (“hylé”) dan bentuk (“morfé”). Lebih jauh bahkan dikatakan bahwa“ide” tidak dapat dilepaskan atau dikatakan tanpa materi, sedangkan presentasimateri mestilah dengan bentuk. Dengan demikian maka bentuk-bentuk “bertindak”di dalam materi, artinya bentuk memberikan kenyataan kepada materi dansekaligus adalah tujuan (finalis) dari materi. Karya-karya Aristoteles meliputilogika, etika, politik, metafisika, psikologi, ilmu alam, Retorica dan poetika,politik dan ekonomi. Pemikiran-pemikirannya yang sistematis tersebut banyakmenyumbang kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Berikut ini beberapa pemikiranAristoteles yang terdiri dari:

a. Ajarannya tentang logika

Suatupengertian memuat dua golongan, yaitu substansi dan aksidensia. Dan dari duagolongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori, yaitu :

1) Substansi (manusia, binatang).

2) Kuantitas (dua, tiga).

3) Kualitas (merah, baik).

4) Relasi (rangkap, separuh).

5) Tempat (di rumah, di pasar).

6) Waktu (sekarang, besok).

7) Keadaan (duduk, berjalan).

8) Mempunyai (berpakaian, bersuami).

9) Berbuat (memmbaca, menulis).

10) Menderita (terpotong, tergilas). Sampai sekarang,Aristoteles dianggap sebagai Bapak logika tradisional.

b. Ajaranya tentang sillogisme.

c.Ajarannya tentang pengelompokkan ilmu pengetahuan.Aritoteles mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan.

d. Ajarannya tentang potensia dan dinamika. Hule adalahsuatu unsur yang menjadi permacaman. sem*ntara itu, morfe adalahunsur yang menjadi dasar kesatuan.

e.Ajarannya tentang pengenalan.

f.Ajarannya tentang etika.

g. Ajarannya tentang negara.

2. Jaman Kegelapan (Abad 12-13 M)

Jaman inidikenal sebagai Abad Pertengahan. Filsafat pada jaman ini dikuasai olehpemikiran keagamaan yaitu Kristiani. Puncak dari filsafat Kristiani adalahPatristik (Lt. “Patres”/Bapa-bapa Gereja) dan Skolastik Patristik. SkolastikPatristik dibagi menjadi dua yaitu Patristik Yunani (Patristik Timur) danPatristik Latin (Patristik Barat). Tokoh-tokoh Patristik Yunani antara lainClemens dari Alexandria (150-215), Origenes (185-254). Gregorius dari Naziane(330-390), Basilius (330-379). Tokoh-tokoh dari Patristik Latin antara lainHilarius (315-367), Ambrosius (339-397), Hieronymus (347-420) dan Augustinus(354-430). Ajaran dari para Bapa Gereja ini adalah falsafi-teologis. Ajaran iniingin memperlihatkan bahwa iman sesuai dengan pikiran-pikiran paling dalam darimanusia. Ajaran-ajaran ini banyak pengaruh dari plotinos.

Pada jamanSkolastik pengaruh Ploinus diambil alaih oleh Aristoteles. Pada masa ini,pemikiran-pemikiran Aristoteles kembali dikenal dalam karya beberapa filsufYahudi maupun Islam yaitu melalui Avicena Ibn. Sina, 980-1037), Averroes (Ibn.Rushd, 1126-1198) dan Maimonides (1135-1204). Pengaruh Aristoteles sangatlahbesar sehingga ia disebut sebagai “Sang Filsuf” sedangkan Averroes yang banyakmembahas karya Aristoteles dijuluki sebagai “Sang Komentator”. Pertemuanpemikiran Aristoteles dengan iman Kristiani menghasilkan filsuf pentingsebagian ordo Dominikan dan Fransiskan.

3. Jaman Pencerahan (Abad 14-15 M)

Pada AbadPetengahan ini muncullah seorang astronom berkebangsaan Polandia. Astronomtersebut bernama N. Copernicus. Pada saat itu, N. Copernicus mengemukakantemuannya bahwa pusat peredaran benda-benda angkasa adalah matahari(Heleosentrisme). Namun temuan N. Copernicus ini tidak disambut baik olehotoritas Gereja sebab mereka menganggap bahwa teori yang dikemukakan oleh N.Copernicus bertentangan dengan teori geosentrisme(Bumi sebagai pusat peredaran benda-benda angkasa) yang dikemukakan olehPtolomeus. Oleh karena itulah, N. Copernicus dihukum kurungan seumur hidup olehotoritas Gereja.

GalilieoGalilei adalah seorang penemu terbesar di bidang ilmu pengetahuan. Ia mnemukanbahwa sebuah peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola, bukan gerakhorisontal yang kemudian berubah menjadi gerak vertikal. Ia menerima pandanganbahwa matahari adalah pusat jagad raya. Dengan telekospnya, ia mengamati jagadraya dan menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yangbanyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. Karena pandangannyayang bertentangan dengan tokoh Gereja akhirnya di hukum mati.

4. Jaman Awal Modern (Abad 16 M)

Pada masa iniKristen yang berkuasa dan menjadi sumber otoritas kebenaran mengalamikehancuran, dan juga awal abad kemunduran bagi umat Islam. Pada masa inimuncullah berbagai pemikiran Yunani antara lain rasionalisme, empirisrme, dankritisme. Selain itu, masa ini juga memunculkan seorang intelektual yangbernama Gerard Van Cromona yang menyalin buku Ibnu Sina, “The canon ofmedicine”. Fransiscan Roger Bacon, yang menganut aliran pemikiran empirisme danrealisme berusaha menentang berbagaikebijakan gereja dan penguasa saat itu. Dalam hal ini Galileo dan Copernicusjuga mengalami penindasan dari penguasa. Masa ini juga menyebabkan perpecahandalam agama Kristen, yaitu Kristen Katolik dan Protestan. Pada masa ini, parafilsuf jaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suciatau ajaran agama, tidak juga dari penguasa, tetapi dari diri mereka sendiri.Kemudian, terjadilah perbedaan pendapat dalam memahami aspek tersebut. Aliranrasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio yakni kebenaranpasti berasal dari (akal). Berbeda dengan aliran rasionalisme, aliran empirismemeyakini bahwa pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupunyang inderawi. Kemudian, muncullah aliran kritisisme yang mencoba untukmemadukan kedua pendapat tersebut. Aliran rasionalisme dipelopori oleh ReneDescartes (1596-1650 M). Dalam buku Discouse de la Methode tahun 1637 iamenegaskan perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar yang kokoh bagi semuapengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya secara metodis. Pelopr kaumrasionalis disebut Descartes. Kaum rasionalis ini percaya bahwa dasar semuapengetahuan ada dalam pikiran.

Sedangkanpelopor aliran empirisme adalah David Hume (1711-1776). David Hume memilihpengalaman sebagai sumber utama pengetahuansebab pengalaman dapat bersifat lahiriyah (yang menyangkut dunia),maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Oleh karena itupengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna.Hume merupakan pelopor para empirisis, yang percaya bahwa seluruh pengetahuantentang dunia berasal dari indera. Menurut Hume ada batasan-batasan yang tegastentang bagaimana kesimpulan dapat diambil melalui persepsi indera kita.

Adapun alirankritisisme di pelopori oleh Imanuel Kant (1724-1804). Imanuel Kant mencobauntuk mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang betentangantersebut. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh dansalah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dariindera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimanakita memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusiayang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Menurut Kant, ada duaunsur yang memberi sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia. Yangpertama adalah kondisi-kondisi lahirilah ruang dan waktu yang tidak dapat kitaketahui sebelum kita menangkapnya dengan indera kita. Ruang dan waktu adalahcara pandang dan bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan. Yangkedua adalah kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai proses-proses yangtunduk kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan.

5. Jaman Modern (Abad 17-18 M)

Pada abadkedelapan belas mulai memasuki perkembangan baru. Filsuf-filsuf pada jaman inidisebut sebagai para empirikus, yang ajarannya lebih menekankan bahwa suatupengetahuan adalah mungkin karena adanya pengalaman indrawi manusia. Paraempirikus besar Inggris antara lain J. Locke (1632-1704), G. Berkeley(1684-1753) dan D. Hume (1711-1776), di Perancis JJ.Rousseau (1712-1778) dan diJerman Immanuel Kant (1724-1804).

Immanuel Kantdalam karyanya yang berjudul Kritik der reinen vernunft (Ing. Critiqueof Pure Reason) yang terbit tahun 1781, memberi arah baru mengenai filsafatpengetahuan. Dalam bukunya itu Kant memperkenalkan suatu konsepsi baru tentangpengetahuan. Pada dasarnya dia tidak mengingkari kebenaran pengetahuan yangdikemukakan oleh kaum rasionalisme maupun empirisme, yang salah apabilamasing-masing dari keduanya mengkalim secara ekstrim pendapatnya dan menolakpendapat yang lainnya. Dengan kata lain memang pengetahuan dihimpun setelahmelalui (aposteriori) sistem penginderaan (sensory system)manusia, tetapi tanpa pikiran murni (a priori) yang aktif tidaklahmungkin tanpa kategorisasi dan penataan dari rasio manusia. Menurut Kant,empirisme mengandung kelemahan karena anggapan bahwa pengetahuan yang dimilikimanusia hanya lah rekaman kesan-kesan (impresi) dari pengalamannya. Pengetahuanyang dimiliki manusia merupakan hasil sintesis antara yang apriori (yang sudahada dalam kesadaran dan pikiran manusia) dengan impresi yang diperoleh daripengalaman. Bagi Kant yang terpenting bagaimana pikiran manusia mamahami danmenafsirkan apa yang direkam secara empirikal, bukan bagaimana kenyataan itutampil sebagai benda itu sendiri.

6. Jaman Pos Modern (Abad 18-19 M)

Pada abadketujuh belas dan kedelapan belas perkembangan pemikiran filsafat pengetahuanmemperlihatkan aliran-aliran besar: rasionalisme, empirisme dan idealismedengan mempertahankan wilayah-wilayah yang luas. Dibandingkan dengan filsafatabad ketujuh belas dan abad kedelapan belas, filsafat abad kesembilan belas danabad kedua puluh banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam filsafat antaralaian: positivisme, marxisme, eksistensialisme, pragmatisme, neokantianisme,neo-tomisme dan fenomenologi. Berkaitan dengan filosofi penelitian IlmuSosial, aliran yang tidak bisa dilewatkan adalah positivisme yangdigagas oleh filsuf A. Comte (1798-1857). Menurut Comte pemikiran manusia dapatdibagi kedalam tiga tahap, yaitu

1.teologis.

2.Metafisis.

3.Positif-ilmiah.

Bagi era manusia dewasa (modern) inipengetahuan hanya mungkin dengan menerapkan metode-metode positif ilmiah,artinya setiap pemikiran hanya benar secara ilmiah bilamana dapat diuji dandibuktikan dengan pengukuran-pengukuran yang jelas dan pasti sebagaimana berat,luas dan isi suatu benda. Dengan demikian Comte menolak spekulasi “metafisik”,dan oleh karena itu ilmu sosial yang digagas olehnya ketika itu dinamakan “FisikaSosial” sebelum dikenal sekarang sebagai “Sosiologi”. Bisa dipahami,karena pada masa itu ilmu-ilmu alam (Natural sciences) sudah lebih“mantap” dan “mapan”, sehingga banyak pendekatan dan metode-metode ilmu-ilmualam yang diambil-oper oleh ilmu-ilmu sosial (Social sciences) yangberkembang sesudahnya.

Pada periodeterkini (kontemporer) setelah aliran-aliran sebagaimana disebut di atasmunculah aliran-aliran filsafat, misalnya : “Strukturalisme” dan “Postmodernisme”.Strukturalisme dengan tokoh-tokohnya misalnya Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan dan M.Faoucault. Tokoh-tokoh Postmodernisme antara lain. J. Habermas, J. Derida. Kinioleh para epistemolog (ataupun dari kalangan sosiologi pengetahuan) dalamperkembangannya kemudian, struktur ilmu pengetahuan semakin lebih sistematikdan lebih lengkap (dilengkapi dengan, teori, logika dan metode sain),sebagaimana yang dikemukakan oleh Walter L.Wallace dalam bukunya The Logicof Science in Sociology. Dari struktur ilmu tersebut tidak lain hendakdikatakan bahwa kegiatan keilmuan/ilmiah itu tidak lain adalah penelitian (searchdan research).

Pada periodeini juga muuncul aliran “Pragmatisme”. Pragmatisme berasal dari kata pragmayang artinya guna. Maka pragmatisme adalah suatu aliran yang benar adalah apasaja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yangbermanfaat secara praktis. Tokohnya William James (1842-1910) lahir di NewYork, memperkenalkan ide-idenya tentang pragmatisme kepada dunia. Ia ahli dalambidang seni, psikologi, anatomi, fisiologi dan filsafat.

Selain itu jugamuncullah filsafat analitis. Tokoh aliran ini adalah Ludwig Josef JohanWittgenstein (1889-1951). Ilmu yang ditekuninya adalah ilmu penerbangan yangmemerlukan studi dasar matematika yang mendalam. Filsafat analitis iniberpengaruh di Inggris dan Amerika sejak tahun 1950. Filsafat ini membahasmengenai analisis bahasa dan analisis konsep-konsep.

PENUTUP

Filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alamdi Zaman Yunani Kuno adalah Thales(624-546 SM). Ia mengatakan bahwa asal alam adalah air karena unsur terpentingbagi setiap makhluk hidup adalah air. Air dapat berubah menjadi gas seperti uapdan benda padat seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air. SelainThales, terdapat pula beberapa ahli filsuf yang lain diantaranya adalahHeracleitos, Permenides, Plato dan lain-lain. Puncak keemasaan pada masa YunaniKuno dicapai pada masa Sokrates dan Aristoteles.

Jaman kegelapan di mulai dari abad 12-13 M. Pada masaini terjadi pertentangan antara gereja yang diwakili oleh pastur dan para rajayang pro dengan para ulama filsafat. Pada masa ini filsafat mengalamikemunduran. Para raja membatasi kebebasan berfikir sehingga filsafatseolah-olah mati. Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya menjadi otoritas gereja,gereja dan para raja lah yang berhak mengatakan dan menjadi sumber kebenaran.

Padazaman modern,perkembangan filsafat mulai ditandai dengan munculnya berbagaipemikiran-pemikiran yaitu rasionalisme, empirisme, dan kritisme. Aliranrasionalisme di pimpin oleh Rene Descartes dan aliran empirisme dipimpin olehDavid Hume. Sedangkan alira kritisme dipimpin oleh Imannuel Kant.

Kemudian,perkembangan filsafat tidak berhenti pada zaman modern namun filsafatberkembang hingga zaman post modern. Zaman Post Modern ini terjadi pada abad18-19 M. Pada abad ini banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam filsafatantara laian: positivisme, marxisme, eksistensialisme, pragmatisme,neokantianisme, neo-tomisme fenomenologi, Hedonisme dan Capitalism . Tokoh-tokoh filsafatyang terlahir di zamanini antara lain: A. Comte, William James, Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan danM. Faoucault dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. SejarahFilsafat. http://gezafa.blogspot.com.

Billy Yanuar Wijaya. 2010. Sejarah dan Perkembangan Filsafat dari Masa ke Masa. [online].

Budi Setiawan. SejarahPerkembangan Pemikiran Filsafat : Suatu Pengantar ke Arah Filsafat Ilmu.[online]


Sejarah Perkembangan Filsafat dari Zaman Yunani Kuno Hingga Masa Kini (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Ouida Strosin DO

Last Updated:

Views: 6343

Rating: 4.6 / 5 (56 voted)

Reviews: 87% of readers found this page helpful

Author information

Name: Ouida Strosin DO

Birthday: 1995-04-27

Address: Suite 927 930 Kilback Radial, Candidaville, TN 87795

Phone: +8561498978366

Job: Legacy Manufacturing Specialist

Hobby: Singing, Mountain biking, Water sports, Water sports, Taxidermy, Polo, Pet

Introduction: My name is Ouida Strosin DO, I am a precious, combative, spotless, modern, spotless, beautiful, precious person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.